Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan jenis skrining pemeriksaan kesehatan gratis pada hari ulang tahun (HUT) akan disesuaikan dengan klasifikasi umur.
“Skrining itu dibagi berdasarkan usia. Usia mulai dari balita, anak-anak, remaja muda, remaja dewasa, sampai lansia,” kata Wamenkes Dante pada acara rilis publikasi kebijakan UNDP di Jakarta, Senin.
Wamenkes menyampaikan bahwa nantinya setiap skrining kesehatan akan memiliki panel, satu contohnya adalah panel untuk pemeriksaan kolesterol yang akan tersedia untuk golongan umur dewasa.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan aplikasi Satu Sehat merupakan transformasi dari aplikasi PeduliLindungi yang sudah diunggah oleh 100 juta penduduk Indonesia pada saat COVID-19. Aplikasi tersebut nantinya akan memberikan berbagai macam kepentingan untuk akses di bidang kesehatan, termasuk skrining saat HUT yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025.
“Maka, semua yang akan dilakukan skrining gratis di hari ulang tahun harus men-download aplikasi Satu Sehat dan mempunyai BPJS. Nah, aplikasi Satu Sehat ini nanti dapat terkoneksi dengan laboratorium, terkoneksi dengan layanan kesehatan, terkoneksi dengan foto rontgen, terkoneksi dengan dokter, dan sebagainya,” jelasnya.
Adapun pada paparannya dalam rilis publikasi kebijakan UNDP mengenai transformasi digital inklusif, Wamenkes menuturkan bahwa Kementerian Kesehatan melalui Cetak Biru Strategi Transformasi Kesehatan Digital 2024 yang menampilkan platform Indonesia Health Service merupakan salah satu contoh potensi transformasi kesehatan digital.
Dirinya menekankan Indonesia berupaya mewujudkan visi Indonesia sehat dengan mendukung enam pilar transformasi kesehatan dan teknologi. Salah satunya diwujudkan melalui soft-launching SatuSehat Logistik yang memungkinkan pemantauan real-time dan pemerataan peralatan farmasi serta alat kesehatan ke 13.000 fasilitas kesehatan di 38 provinsi di Indonesia.
“Hari ini, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat aktif dalam perjalanan menuju masa depan digital yang inklusif. Bersama-sama, kita dapat menyediakan standar teknis yang terdefinisi secara digital dan terkini,serta mengatasi polarisasi sosial dan memastikan manfaat transformasi digital dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tutur dia.